Skala Gerak Atmosfer
Pengertian Meteorologi.
Istilah "meteorologi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "meteoros" yang berarti benda yang ada dalam udara dan "logos" yang berarti ilmu atau kajian. Sehingga secara harfiah, meteorologi berarti ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang ada dan terjadi di udara (atmosfer), atau dengan kata lain meteorologi adalah ilmu tentang cuaca, yang menekankan pada proses fisika yang terjadi pada atmosfer, misalnya hujan, angin, dan suhu.
Secara umum, meteorologi atau ilmu cuaca dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang atmosfer yang berfokus pada cuaca dan peramalan (prakiraan uaca). Meteorologi juga dapat berarti ilmu pengetahuan geografi fisik yang fokus mempelajari atau meneliti fenomena atau kejadian fisik di atmosfer, yang bersifat harian atau singkat, yang meliputi awan, hujan, kelembaban udara, tekanan air, dan temperatur. Dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan meteorologi adalah gejala alam yang berkaitan dengan cuaca. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, meteorologi berarti ilmu pengetahuan tentang ciri-ciri fisika dan kimia atmosfer.
- C. Donald Ahrens, dalam bukunya yang berjudul "Essentials of Meteorologi", menyebutkan bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan fisis atmosfer dan fenomena yang ada di dalamnya. Kondisi fisis atmosfer dimaksud adalah meliputi suhu, kelembaban, dan tekanan udara yang semuanya merupakan unsur cuaca.
- Pettersen S, dalam bukunya yang berjudul "Introduction to Meteorology", menyebutkan bahwa meteorologi adalah studi tentang proses dan keadaan atmosfer.
- Prawirowardoyo S, dalam bukunya yang berjudul "Meteorologi", menyebutkan bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, khususnya bagian bawah, yang mana gejala cuaca dan iklim terjadi.
- S. Rafi'i, dalam bukunya yang berjudul "Meteorologi dan Klimatologi", menyebutkan bahwa meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas.
- Tjasjono B, dalam bukunya yang berjudul "Klimatologi Umum", menyebutkan bahwa meteorologi adalah ilmu yang mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada lapisan bawah, yaitu troposfer.
Skala mikro merupakan skala terkecil pada gerak atmosfer yaitu jaraknya kurang dari 1 km.
Contoh :
proses di dalam awan, termasuk proses pembentukan partikel es di dalam awan, proses pembentukan awan kumulus dan pembuangan asap kendaraan ke udara.
Skala Meso yaitu skala untuk mempelajari fenomena atmosfer yang memiliki skala jarak horizontal dari batas skala mikro sampai batas skala sinoptik dan skala vertikal yang dimulai dari permukaan bumi sampai batas lapisan atmosfer yaitu jaraknya sampai 20 km.
Contoh :
Tornado, puting beliung, angin laut, angin darat
Skala Sinoptik (makro) umumnya daerah dinamis yang lebih luas yaitu jaraknya sampai 2000 km.
Contoh :
Siklon tropis, Intertropical Convergence Zone (ITCZ ).
Skala Global mempelajari fenomena cuaca yang berhubungan dengan transport panas mulai dari dari tropis sampai daerah kutup. Jaraknya sampai 5000 km.
Contoh :
MJO, Dipole Mode, El Nino/La Nina
- Perbedaan pemanasan antara daratan dan lautan dan ketidakseimbangan panas antara lintang tinggi dan lintang rendah
- Gaya gradien tekanan
- Gaya koriolis
- Gaya gesekan dan efek topografi
Post a Comment for "Skala Gerak Atmosfer"
Post a Comment
Thank you for visiting our blog, please comment politely