Peran Jurnalisme Dalam Membangun Keadaban

Jurnalisme dapat diartikan sebagai kegiatan yang mengolah informasi sebelum akhirnya di siarkan atau dipublikasikan di khalayak. Jurnalistik dapat pula diartikan segala sesuatu seperti mengedit, menulis dan menyiapkan surat kabar atau majalah secara berkala.

Melakukan aktivitas jurnalistik adalah kerja membangun keadaban. Menurut seorang tokoh jurnalis dunia Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001:9) mengatakan bahwa jurnalisme hadir untuk membangun masyarakat, jurnalisme ada untuk memenuhi hak-hak warga, jurnalisme ada untuk membangun demokrasi.

Benar menurut Azwar (2017) yang mengatakan bahwa realitas yang terjadi saat ini adalah globalisasi dan kemajuan teknologi serta modernisasi informasi sudah sampai kedalam ruang pribadi manusia. Bisa dibayangkan saat ini informasi dalam bentuk apapun (tulisan, audio, video) bisa diakses dalam genggaman tangan manusia mulai dari anak usia dibawah umur hingga orang dewasa.

Banyak anak usia Taman kanak-kanak bahkan usia dibawah umur sekalipun sudah akrab dengan benda pipih yang bernama HP (handphone). Karena akrabnya sehingga mampu untuk mengoperasikan terutama untuk fitur youtube. Bayangkan saja dunia maya melalui internet menghadirkan hal yang terbaik hingga yang terburuk tak terkecuali berbagai video yang tersebar melalui youtube. Seandainya para editor video hanya mementingkan jumlah pengunjung tanpa mempertimbangkan dampak terhadap moral si penonton apa jadinya generasi-generasi penerus kita.

Banyak ahli yang mengatakan bahwa media saat ini menjadi penguasa bahkan hingga ke ruang pribadi manusia, siapa yang menguasai media maka akan menguasai dunia. Jika ruang pribadi manusia sudah di penuhi tulisan-tulisan yang tidak baik maka Anda akan zalim pada generasi Anda dengan membiarkan mereka bergelimang dengan bacaan-bacaan ataupun tontonan-tontonan yang tidak baik. 

Selain itu media baik berupa video maupun tulisan-tulisan terkadang mampu membuat opini-opini yang justru akan melahirkan pemahaman-pemahaman terlebih menyangkut diri pribadi manusia. Realitanya banyak individu yang namanya tercoreng akibat opini yang tertulis atau tersebar melaui media. Sebaliknya tulisan-tulisan di media banyak yang menutupi keburukan individu dengan opininya. 

Oleh karena itu penting kiranya untuk mendorong orang-orang yang baik untuk menulis agar content media banyak dipenuhi oleh karya-karya yang baik yang terlahir dari penulis-penulis yang baik, jujur, dan bijak dalam membuat content.